Pada Industri manufaktur yang sebagian besar kegiatan bisnisnya ada pada bagian operasional, sudah tentu akan sangat bergantung pada mesin dalam melakukan proses produksi setiap harinya. Untuk itu dilakukan perawatan mesin untuk menjaga Performa mesin yang akan sangat berdampak pada pendapatan perusahaan. Proses kerja mesin yang tidak berjalan baik, seperti pemberhentian tiba-tiba atau keterlambatan proses dapat mengakibatkan biaya operasional bertambah.
Berikut tips sederhana yang bisa anda lakukan untuk menjaga performa mesin anda tetap dalam kondisi baik dan dapat bekerja dengan sempurna.
Merencanakan perawatan yang preventif
Hal utama yang harus dilakukan untuk menjaga mesin produksi tetap dalam performa baik adalah mengikuti rekomendasi pabrikan untuk penjadwalan perawatan preventif. Anda memerlukan tim untuk melakukan beberapa pekerjaan perawatan setelah mesin melakukan proses pada tingkat produksi tertentu. Buatlah catatan untuk setiap peralatan yang sudah dilakukan perawatan untuk memastikan bahwa tim memberikan rekomendasi paling baik dalam melakukan perawatan pada mesin.
Bagian dalam dari program perawatan ini, tim harus memeriksa semua komponen dan mengganti bagian untuk mencegah terjadinya downtime. Bahkan, ada baiknya jika anda bisa meng-upgrade beberapa komponen seperti kawat dan kabel dengan kualitas yang lebih baik untuk menjaga kualitas mesin tetap baik.
Menyediakan stock spare part
Kebanyakan perusahaan manufaktur membuat rekomendasi untuk menyediakan daftar spare parts mesin. Jika memungkinkan, sediakan stock untuk parts mesin yang sering mengalami kerusakan. Ini menjadi salah satu ide yang baik untuk menyediakan beberapa item seperti kabel, gear, bearing, dan lainya sehingga anda bisa perbaikan cepat jika kerusakan terjadi.
Baca Juga : Apa Itu Torque Sensor?
Melakukan inspeksi dan pelumasan
Sebuah mesin industri yang digunakan dalam kurun waktu tertentu harus diinspeksi lebih dalam pada setiap bagian-bagiannya. Tidak hanya perawatan singkat sebelum dan sesudah penggunaan saja, namun harus ada inspeksi lebih mendalam dan mendetail untuk mengetahui apakah mesin tersebut tetap layak untuk menjalankan roda produksi. Data-data inspeksi tersebut juga berguna untuk meningkatkan jumlah atau daya guna mesin tersebut. Berikutnya untuk kegiatan pelumasan, yang mana mesin sangat riskan digunakan jika bagian-bagiannya kering atau berkarat. Hal ini menjadi penting karena kesalahan sedikit akibat bagian mesin yang kering atau berkarat, bisa membahayakan hasil produksi bahkan penggunanya.
Mengadakan pelatihan untuk operator
Minimnya keahlian operator atau dalam hal ini operator yang kurang terlatih dalam mengoperasikan dan merawat mesin dapat menyebabkan kerusakan pada mesin yang sangat merugikan perusahaan. Hal ini bisa terjadi karena prosedur yang tidak tepat atau tidak efisien. Meskipun membutuhkan waktu dan usaha untuk melatih operator di pengaturan dan pengoperasian peralatan, itu dapat terbayar dalam jangka panjang dengan kualitas produk yang tinggi. Serta, operator yang terlatih dapat meningkatkan efisiensi dan memperpanjang umur peralatan.
Mengadakan pelatihan untuk operator
Agar segala kegiatan perawatan mesin dapat berjalan dengan baik, perusahaan juga harus memiliki tenaga kerja yang terampil dalam mengoperasikan dan merawat mesin, jika tidak itu akan dapat menyebabkan kerusakan pada mesin yang sangat merugikan perusahaan. Hal ini bisa terjadi karena prosedur yang tidak tepat atau tidak efisien. Meskipun membutuhkan waktu dan usaha untuk melatih operator di pengaturan dan pengoperasian peralatan, itu dapat terbayar dalam jangka panjang dengan kualitas produk yang tinggi. Serta, operator yang terlatih dapat meningkatkan efisiensi dan memperpanjang umur peralatan.
Tujuan Maintenance (Perawatan/Pemeliharaan)
Tujuan-tujuan melakukan maintenance diantaranya adalah :
- Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan.
- Kualitas produk yang dihasilkan oleh Mesin dapat terjaga dan sesuai dengan harapan.
- Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang lebih tinggi.
- Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan mesin yang bersangkutan.
- Tingkat Ketersediaan Mesin yang maksimum (berkurangnya downtime)
- Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja.